Bupati Trenggalek Terima Kunjungan DPRD ProvinsiBupati Trenggalek Siapkan Lahan Untuk Sekolah Rakyat

Trenggalek ,RadarFakta –Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menyiapkan lahan di sekitar pasar basah untuk rencana pembangunan sekolah rakyat. Awalnya, Sekolah Rakyat di Trenggalek, direncanakan dibangun di kawasan Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan. Namun  kendala perizinan.

Lahan disekitar pasar basah atau bersebelahan dengan tanah yang dihibahkan kepada Kejaksaan Negeri Trenggalek, di ajukan untuk  program pendidikan gratis anak tidak mampu. Proses rekrutmen tengah berlangsung, sementara sambil menunggu di bangun, Balai Latihan Kerja (BLK) disiapkan Bupati Trenggalek untuk proses pembelajaran Sekolah Rakyat nantinya.

Saat ini pengosongan dan pembersihan tengah dilakukan, pasalnya tempat ini digunakan untuk kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker). Sementara waktu, karena digunakan untuk proses pembelajaran Sekolah Rakyat, Dinas Perinaker menempati aula Dinas Pekerjaan Umum. 

Sekolah Rakyat sendiri merupakan salah satu program prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto. Tujuannya tentu untuk memberikan akses pendidikan berkualitas dan keterampilan hidup bagi anak miskin extrim sehingga dapat memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia.

Program ini dirancang untuk membantu mengurangi angka putus sekolah serta  meningkatkan kualitas pendidikan.

.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin usai mengikuti Sidang Paripurna DPRD menerangkan, “sekolah rakyat nanti bertempat di sebelah pasar basah, berhimpitan  dengan tanah yang kita hibahkan dengan Kejaksaan. Luasnya sekitar 7 hektar,” jelasnya, Selasa (8/7).

 Sekolah yang ada disana sesuai arahan dari Bpk Presiden, tentunya dari keluarga yang kurang mampu. Nanti kita buka roumble  SD, SMP dan juga SMA. Sementara ini proses pembelajaran akan kita laksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) kurikulumnya nanti akan fleksibel ,” imbuh Mas Ipin. 

Seperinya mengambil kredit semester. Masuknya tidak harus di masa pembelajaran Bulan Juni/ Juli ini nanti. Sekaligus akan menjawab terkait dengan putus sekolah. Karena putus sekolah itu ada yang bukan karena apa, tetapi mereka menunggu bekerja. Lulus SMP tidak mau melanjutkan SMA, kemudian mau masuk sudah telat. Kalau SR masuk di bulan apa saja bisa, asalkan dari warga miskin. Ini kemarin arahan dari Pak Presiden. 

Masih menurut kepala daerah muda itu, “sekolah reguler tidak perlu takut tidak dapat murid, karena tidak semua  orang nanti bisa sekolah di situ. Hanya yang betul-betul di Desil I dan II. Tahun ini kita sudah mulai melakukan penjaringan, tapi nanti arahan untuk sudah berjalan atau belum, kita menunggu pusat. Yang penting pusat suruh siapkan dan kita laksanakan,” tegasnya.

Coba Datang ke BLK Dinas Perinduatrian dan Tenaga kerja, sudah mulai dikosongkan. Dinas Perindustrian nanti geser ke kantor PU. Jadi pembelajaran awal Januari menunggu dibangunnya sekolah rakyat nanti sudah bisa selesai. “Karena kita nanti masih punya kewajiban untuk tanah yang disiapkan itu sudah harus siap bangun. Artinya kita sudah melakukan pengurugkan karena sebagian besar masih tanah basah atau tanah sawah,” tutupnya.

(Tier)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar