Trenggalek, Radarfakta– Warga Desa Gador, Kecamatan Durenan, diliputi keresahan akibat aktivitas truk pengangkut tanah uruk yang diduga berasal dari tambang galian C ilegal. Setiap hari, puluhan truk hilir mudik, meninggalkan jejak kerusakan dan ancaman kesehatan bagi warga yang tinggal di sepanjang jalan desa
Warga mengeluhkan dampak parah yang terjadi akibat lalu lintas truk yang padat. Selama musim kemarau, debu tebal beterbangan dan menyelimuti rumah-rumah. “Jalanan rusak parah. Baru disapu, debu sudah menumpuk lagi. Rasanya sia-sia membersihkan rumah,” keluh seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Situasi tak kalah buruk saat musim hujan. Jalan yang sempit dan rusak berubah menjadi lumpur yang becek dan licin, membahayakan pengguna jalan. Debu dan lumpur ini tidak hanya mengotori lingkungan, tetapi juga memicu potensi masalah kesehatan, terutama gangguan pernapasan, yang dikhawatirkan warga akan berdampak jangka panjang
Selain merusak lingkungan dan mengancam kesehatan, aktivitas truk juga mengganggu aktivitas ekonomi warga. Jalan desa yang tidak dirancang untuk menampung kendaraan berat menjadi macet. “Jalan desa ini kan tidak lebar. Kalau ada truk, saya harus sabar mengikutinya sampai menemukan celah untuk menyalip. Ini sangat mengganggu waktu dan pekerjaan saya,” ungkap warga lain.
Kondisi ini menciptakan hambatan serius bagi mobilitas sehari-hari, dari berangkat kerja hingga mengurus keperluan mendesak, yang membuat warga merasa hak-hak mereka terampas.
Warga Gador mendesak pemerintah daerah untuk segera bertindak. Mereka menuntut agar aktivitas tambang tersebut ditinjau ulang dan dihentikan jika terbukti ilegal. “Jika tambang ini tidak punya izin, kami harap pemerintah bertindak tegas. Aktivitasnya sudah sangat meresahkan,” tegas seorang warga.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Gador, Waras, belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp pada Rabu (6/8/2025) tidak mendapat balasan. Ketiadaan respons ini semakin memperpanas kekecewaan warga yang merasa dibiarkan menghadapi masalah ini sendirian.(red)
.