Prestasi Emas Akhir Tahun: Disnakkeswan Tulungagung Borong 6 Penghargaan dari Gubernur Jatim, Unggul dalam PMK dan Reproduksi

TULUNGAGUNG ,Radarfakta – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Tulungagung menutup tahun 2025 dengan gemilang setelah berhasil memborong total enam penghargaan bergengsi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Keberhasilan ini menjadi penanda kuat komitmen daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, memajukan sektor peternakan, serta kinerja luar biasa dalam penanganan dan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penghargaan tersebut merupakan hasil evaluasi kinerja tahunan yang dianugerahkan oleh Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa. Puncak acara seremonial penyerahan dilangsungkan pada Selasa, 2 Desember 2025, bertempat di Hotel Morazen Surabaya.

Secara simbolis, penghargaan diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, Adhy Karyono, A.KS., M.AP., yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Provinsi Jawa Timur. Mewakili Kepala Disnakkeswan Tulungagung, Ir. Mulyanto, S.Pt., M.M.

Ibu tutus mengatakan Disnakkeswan Tulungagung mengumumkan telah menyabet tiga kategori utama yang berkaitan langsung dengan kinerja dinas dan dua di antaranya terkait pengendalian PMK yang masif:

  1. Dinas dengan Kinerja Optimalisasi Reproduksi Terbaik Tahun 2025.
  2. Penghargaan Kinerja Pengendalian PMK Terbaik Se-Jawa Timur.
  3. Penghargaan Kinerja Mempertahankan Kasus PMK Terbaik Se-Jawa Timur.

Dua penghargaan terkait PMK tersebut didapatkan lebih awal pada Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Provinsi yang dilaksanakan pada 23 November 2025.

Saat diwawancarai oleh awak media, Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) Disnakkeswan Tulungagung, drh. Tutus Sumaryani, menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas pengakuan ini. “Alhamdulillah, Kabupaten Tulungagung berhasil mendapatkan dua penghargaan di kategori utama sekaligus, terutama dalam pengendalian PMK,” ujar drh. Tutus.

drh. Tutus menjelaskan bahwa keunggulan Tulungagung terletak pada penanganan PMK yang dilakukan secara cepat, terstruktur, dan efektif. Strategi yang diterapkan mencakup:

  • Vaksinasi Massal dan Berkala: Percepatan cakupan vaksinasi pada populasi ternak rentan.
  • Pengawasan Ketat dan Biosekuriti: Peningkatan pengawasan lalu lintas ternak dan penerapan biosekuriti yang ketat di tingkat peternak.
  • Pengobatan dan Isolasi Cepat: Respon cepat dalam pengobatan kasus dan isolasi ternak sakit untuk memutus rantai penularan.

“Ini semua adalah buah dari kerja keras, kolaborasi, dan pembinaan intensif yang dilakukan oleh Bapak Kepala Dinas beserta seluruh tim yang ada di Puskeswan dan jajaran Disnakkeswan,” tambahnya.

Selain penghargaan institusional, Disnakkeswan Tulungagung juga meraih apresiasi di sektor Sumber Daya Manusia (SDM) dan kelompok peternak binaan:

Juara III Dokter Hewan Berprestasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.

Juara III Paramedik Veteriner Berprestasi Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.

Lebih lanjut, dua kelompok ternak binaan Disnakkeswan juga mendapat penghargaan atas kinerja optimal mereka:

Juara II untuk Kelompok Ternak Unggas yang berlokasi di wilayah Kalidawir.

Juara III untuk Kelompok Ternak di wilayah Sumbergempol.

drh. Tutus Sumaryani menegaskan bahwa apresiasi ini merupakan cerminan dari komitmen total jajaran Disnakkeswan, mulai dari tenaga medis lapangan hingga dukungan manajerial, dalam menjaga kesehatan dan produktivitas populasi ternak daerah.

Menutup sesi wawancara, drh. Tutus menyampaikan harapannya agar prestasi ini tidak membuat petugas berpuas diri.

“Penghargaan ini harus menjadi pendorong semangat bagi seluruh petugas lapangan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan, serta kewaspadaan tinggi terhadap ancaman penyakit ternak lainnya, seperti Jembrana atau penyakit zoonosis lainnya,” tegasnya.

“Tantangan utama ke depan adalah menjaga stabilitas dan ketahanan pangan hewani, khususnya di Tulungagung. Kami berkomitmen untuk menjadikan layanan peternakan di Tulungagung sebagai yang terbaik di Jawa Timur demi kesejahteraan masyarakat dan peternak”pungkas drh. Tutus.(tm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar