Trenggalek,Radarfakta-Pada Kamis yang cerah, Pendopo Manggala Praja Nugraha di Kabupaten Trenggalek menjadi saksi momen penuh haru dan kehangatan. Sebanyak 78 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 1 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang memasuki masa pensiun berkumpul untuk menerima SK Pensiun mereka. Acara ini tak hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi ajang refleksi dan apresiasi atas pengabdian puluhan tahun yang telah mereka berikan.
Dengan tatapan penuh hormat, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin—yang akrab disapa Mas Ipin—menyambut para abdi negara yang akan purna tugas. Dalam sambutannya, ia tidak bisa menyembunyikan rasa harunya. “Paling tidak enak itu perpisahan seperti ini,” ucapnya, “Ada yang sudah mengabdi 38 tahun, 35 tahun, menjabat lebih tua dari umur saya.” Kata-katanya menembus suasana, menyoroti dedikasi luar biasa dari para pensiunan yang telah mengabdikan sebagian besar hidup mereka untuk kemajuan Trenggalek.
Namun, Mas Ipin menegaskan bahwa purna tugas bukanlah akhir dari segalanya. Ia memandang pensiun sebagai fase baru, sebuah kebebasan dari beban pekerjaan yang justru memberikan ruang untuk berkontribusi dengan cara yang berbeda. “Hidup tidak berhenti sampai di sini,” pesannya. “Tuhan memberi rezeki tidak hanya berupa harta, tetapi juga kesehatan. Karena pernah jadi pegawai, pulang ke rumah tetaplah menjadi tokoh di manapun berada.”
Ia juga mengingatkan para pensiunan untuk mensyukuri kesempatan bisa lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga, sebuah kemewahan yang sering kali terabaikan di tengah kesibukan kerja. “Pensiun ini bukan kehilangan, tapi kebebasan. Namun selamanya tetap menjadi bagian dari sejarah Kabupaten Trenggalek,” tambahnya.
Bagi Mas Ipin, pengalaman dan kebijaksanaan yang dimiliki para pensiunan merupakan aset berharga yang masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Ia mendorong mereka untuk terus memberikan kontribusi, entah melalui kegiatan sosial, keagamaan, atau menjadi panutan di lingkungan masing-masing. “Doakan Trenggalek agar masyarakatnya sehat, damai, dan sejahtera,” ajaknya. “Semoga memasuki masa purna dalam keadaan terhormat.”
Dengan rendah hati, Bupati muda itu juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan ketidakbijaksanaan selama kepemimpinannya. “Menjadi adil itu tidak gampang, menjadi bijaksana juga tidak gampang. Kalau ada kurang adil atau kurang bijaksana, saya mohon maaf sebesar-besarnya,” ungkapnya.
Suasana haru dan inspiratif juga dirasakan oleh salah satu ASN yang akan purna tugas, Anik Suwarni, yang akan resmi pensiun pada 1 Oktober 2025. Ia merasa bersyukur bisa mengakhiri masa tugasnya dalam keadaan sehat. Mengamini pesan Bupati, Anik menegaskan bahwa kontribusi tidak berhenti setelah pensiun.
“Kita tetap harus berkontribusi sebagai warga negara yang baik, melanjutkan visi misi pemerintah meskipun tidak lagi dalam lingkungan ASN,” ujarnya. Ia juga memberikan pesan berharga kepada para ASN yang masih aktif, mengingatkan mereka untuk selalu bekerja sesuai aturan. “Insyaallah itu akan semakin berkah,” tandasnya.
Pada akhirnya, penyerahan SK Pensiun kepada 78 ASN dan 1 PPPK yang akan pensiun pada September, Oktober, dan November 2025 ini menjadi penutup yang manis. Ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru yang penuh makna, di mana setiap pengabdian yang telah terukir akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Kabupaten Trenggalek.(tier)