Trenggalek,Radarfakta-Pada hari Rabu, 21 Agustus 2025, suasana di perairan Pantai Pasir Putih di Kecamatan Watulimo terlihat berbeda dari biasanya. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, bersama dengan Deputi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Anggota DPR RI Novita Hardini, memulai kunjungan kerja untuk meninjau potensi wisata bahari.
Rombongan tersebut menaiki tiga perahu nelayan, berlayar melintasi ombak menuju Pantai Mutiara. Namun, perhatian publik bukan tertuju pada agenda serius yang sedang dibahas, melainkan pada pemandangan yang tak biasa: sebuah bendera bergambar tengkorak khas kelompok bajak laut Topi Jerami dari serial One Piece berkibar di perahu yang ditumpangi oleh Bupati dan pejabat lainnya.
Kehadiran bendera tersebut seketika menjadi viral di media sosial. Sebagian masyarakat melihatnya sebagai sentuhan unik dan ceria, namun tak sedikit yang mengkritik. Para kritikus mempertanyakan apakah kunjungan kerja resmi yang seharusnya membahas isu-isu strategis ini pantas diiringi oleh simbol budaya populer yang terkesan tak serius. Perdebatan pun muncul, mempertanyakan apakah Trenggalek benar-benar ingin membangun citra pariwisata yang profesional atau hanya sekadar mengandalkan gimmick pop culture.
enanggapi sorotan publik, Anggota DPR RI Novita Hardini memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa agenda kunjungan ini jauh dari sekadar pelayaran santai. Menurutnya, tujuan utama rombongan adalah memastikan adanya dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk sektor pariwisata Trenggalek.
“Ini adalah bagian dari upaya kami menyelaraskan program antara pemerintah pusat dan daerah,” ujar Novita. “Untuk tahun 2026, kami menargetkan pariwisata sebagai pengungkit ekonomi utama Trenggalek. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan yang matang dan tentu saja, dukungan investasi yang kuat.”
Pernyataan ini diperkuat oleh Deputi Industri dan Investasi Kemenparekraf, Riski Handayani, yang mengakui potensi besar Trenggalek. “Saya sangat senang melihat antusiasme Pak Bupati dalam memahami dan mengembangkan potensi daerahnya,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa kementerian siap mengundang para investor untuk menanamkan modalnya, baik di sektor akomodasi maupun pendukung pariwisata lainnya.
Sementara itu, Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, memberikan apresiasi tinggi terhadap apa yang dilihatnya di Trenggalek. Menurutnya, kabupaten ini memiliki “paket lengkap” untuk bersaing dengan destinasi wisata populer lainnya.
“Trenggalek punya semuanya, mulai dari keindahan alam, kekayaan budaya, hingga destinasi buatan. Jika dikelola dengan serius dan profesional, potensi ini bisa menjadi magnet wisata yang sangat kuat,” tegas Hariyanto.
Meskipun bendera One Piece awalnya memicu tawa, simbol tersebut pada akhirnya membuka ruang diskusi yang lebih mendalam. Di satu sisi, banyak yang melihatnya sebagai kesempatan bagi Trenggalek untuk merangkul budaya pop dan menarik audiens yang lebih muda. Namun di sisi lain, insiden ini juga menjadi pengingat bagi pemerintah daerah untuk menyeimbangkan antara branding yang menarik dan citra profesional yang serius dalam mengembangkan sektor pariwisata.(tier)