Trenggalek,Radarfakta– Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meluncurkan 157 Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih saat memperingatan Hari Koperasi Nasional ke-78 di halaman Pendopo Manggala Praja Nugraha.
Diharapkan dengan adanya keberadaan Koperasi Desa Merah Putih nantinya dapat mendorong pemerataan ekonomi di desa. Hal ini sesuai dengan arahan dan harapan Presiden ke-8 Prabowo Subianto dalam pelaksanaan Retread di Magelang, awal tahun kemarin.
“Di hari koperasi ini alhamdulillah kita sekaligus melaunching Koperasi Desa Merah Putih dan Koperasi Kelurahan Merah Putih. Yang badan hukumnya sudah berdiri, sudah selesai, 157 desa/ kelurahan,” kata Bupati Trenggalek dalam peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78, Sabtu (12/7)
“semua stake holder yang selama ini bekerjasama dalam menghidupkan koperasi. Doa kami semuanya semoga nantinya berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan Pak Presiden Prabowo, dimana Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih sebagai instrumen untuk melakukan pemerataan ekonomi di tingkat desa,” imbuhnya.
Bupati Trenggalek berharap kepada semua pihak untuk tidak berburuk sangka dulu dengan keberadaan Koperasi Desa Merah Putih ini. Keberadaannya bukan untuk mematikan koperasi-koperasi yang sudah ada. Diharapkan bisa saling sinergi, Koperasi Desa Merah Putih nantinya dapat saling mendukung dengan koperasi lainnya atau bahkan lembaga keuangan lain. Dengan begitu semua dapat berbagi keuntungan satu sama lain pemerataan ekonomi di desa dapat segera terwujud.
Dijelaskan oleh Mas Ipin unit usaha Koperasi yang paling cepat berkembang salah satunya adalah simpan pinjam. Dari jenis usaha ini yang paling besar adalah unit pinjamnya dan biasanya yang menyimpan tidak terlalu banyak.
Bila banyak yang meminjam dan yang menyimpan sedikit maka tidak ada uang yang dapat diputar. Dengan sinergi dengan lembaga keuangan seperti BPR Jwalita misalnya, keduanya bisa bekerja sama dan saling menguntungkan.
Koperasi dapat sharing dari keuntungan pinjaman yang digulirkan dan BPR diuntungkan tidak perlu menambah personil untuk penagihan dan lain sebagainya karena sudah dijalankan oleh kopersi. Diharapkan sinergitas seperti ini dapat dibangun, sehingga tidak lagi ada anggapan keberadaan Koperasi Desa Merah Putih ini menutup ruang gerak koperasi dan lembaga lain. Justru sebaliknya dengan bersinergi mereka dapat maju bersama.
Bupati Trenggalek juga getol mendorong tumbuh kembangnya koperasi di daerahnya karena perekonomian koperasi tidak dirasakan oleh seseorang saja, namun bisa dinikmati oleh semua anggota.
(Tier)