Jakarta,_ Radarfakta. Makan Bergizi Gratis (MBG) salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya sangat mulia, mendasar, dan strategis untuk cetak generasi emas Indonesia dengan target 82,9 juta anak sekolah dan ibu hamil terlayani. Bahkan pagu anggaran APBN 2026 sangat besar sekitar Rp 335 trilyun.
Kita semua tidak rela program ini tidak maksimal apalagi salah kelola yg harusnya bisa membantu para pelaku ekonomi tingkat menengah kebawah tetapi dalam kenyataannya malah sekarang jadi lahan rebutan pemodal besar hingga akhirnya tujuan awal untuk membantu perekonomian UMKM justru jadi sebaliknya hanya menguntungkan kelompok2 tertentu tegas Ketua Umum APKLI-P dr Ali Mahsun ATMO M Biomed Jakarta Selasa 23/9/2025.
Realitas MBG saat ini, disamping serapan anggarannya sangat rendah per 8 September 2025 baru Rp 13 trilyun (18,3%) dari total anggaran 2025 sebesar Rp 71 trilyun, dilapangan banyak terjadi masalah.
Keracunan mencapai 5.320 anak sekolah, lebih dari 5000 SPPG fiktif, bahkan banyak terjadi penyalagunaan. Lebih dari itu, seakan ciptakan kongkalikong baru para pemilik modal, penguasa dan kroninya, serta UMKM tak mampu sentuh MBG tak punya modal investasi yang sangat mahal. Kenyataan ini sangat bertolak belakang dengan misi besar MBG, serta marwah kepemimpinan Presiden Prabowo yang nyata berpihak ke ekonomi rakyat PKL UMKM.
Untuk itu, kami mendukung penuh Presiden segera lakukan evaluasi total MBG. Mungkin perlu dikaji ulang dan diadakan monitoring oleh lembaga independent agar MBG ini bisa bermanfaat maksimal seperti tujuan awal. Kita tidak ingin anggaran Rp 335 trilyun APBN 2026 makin banyak timbulkan masalah, dan resiko kegagalan MBG makin besar, imbuh dokter ahli kekebalan tubuh yang juga Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI)”Dari pagu anggaran Rp 15.000/anak/hari hanya Rp 10 ribu untuk penuhi gizi itupun belum dikurangi keuntungan.
Yang Rp 5 ribu masuk ke investor, yayasan dan transportasi. Ketika kantin sekolah dan kuliner disekitar sekolah atau para PKL UMKM dilibatkan tentunya jauh lebih besar kemanfaatannya untuk anak sekolah dan ibu hamil. Lebih dari itu, resiko KKN dan keracunan bisa dilimitasi.
Dan yang pasti PKL UMKM mendapatkan kemanfaatan sangat besar sesuai dengan marwah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto nyata berpihak ke ekonomi rakyat kecil, pungkas Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998 dan Sekretaris Lembaga Sosial Mabarrot PBNU 2000-2005. (Red)