Bojonegoro_Radarfakta. Pengadaan bantuan domba/kambing dari Dinas Peternakan (Disnakan) Kabupaten Bojonegoro menjadi sorotan. Pasalnya pengadaan ternak dengan anggaran sekitar Rp.7,5 Miliar itu diduga di markup.
Dari keterangan salah satu rekanan penyedia barang dari kabupaten Lumajang yang tidak ingin di sebut namanya mengungkapkan harga dari rekanan hanya 40rb perkilo “saya dapat pesanan 200 ekor khusus jantan, di kasi harga perkilo 40rb yang masuk spek minimal 25-35kg per ekor itu khusus jantan yang betina beda harga lebih murah” ungkapnya. kamis 20/11/2025.
Dari keterangan narasumber tersebut awak media mencari keseimbangan berita awak media mencoba mencari informasi ke dinas peternakan kabupaten Bojonegoro saat di konfirmasi via WhatsApp sekdin dinas peternakan Bu elfi memberikan arahan ke Kabid “hubungi Kabid nya nggeh yang menangani” ucapnya Jumat 21/11/2025.
Sementara itu, Kabid dinas peternakan kabupaten Bojonegoro Drh. Lutfi menjelaskan bahwa adanya anggaran Rp 7,5 Miliar itu untuk pengadaan domba/kambing “ini bukan dana hibah mas, itu belanja barang yang di bagikan kepada masyarakat, domba ini akan di serahkan sekitar 1200 keluarga penerima manfaat, per kpm itu dapat domba 2 ekor dan 1 kwintal pakan” jelasnya.
“Satu kpm itu dapat dua ekor mas,kita pakai e-catalog mas bukan tender sperti kontruksi, kalau harga satu pasang sekitar 5,2jt itu belum termasuk pajak dan pakan, kita tidak berpatokan pada harga tapi pada spek tinggi minimal 60cm dan dan berat minimal 25kg” tambahnya.
Dugaan Mark up anggaran
Dari keterangan Kabid dinas peternakan Drh. Luthfi dan rekanan penyedia barang ada selisih harga yang jauh, dari 1200 penerima bantuan hewan ternak berarti ada 2400 ekor kambing/domba jika kambing tersebut rata rata hanya 30kg per ekor harga 40rb berarti harga per ekor hanya Rp. 1,2jt, dari keterangan Kabid Lutfi per ekor harga Rp. 2,6jt berarti ada selisih 1,2jt belum pajak dan pakan 1 kwintal.
salah satu peternak kambing asal Bojonegoro M (inisial) mengutarakan kekecewaan terhadap dinas peternakan kabupaten Bojonegoro “saya sangat kecewa terhadap dinas peternakan kabupaten Bojonegoro kenapa banyak teman peternak mengajukan harga murah dan sesuai spesifikasi malah dinas ambil yang lebih mahal saya yakin ini ada kongkalikong antara dinas peternakan dan pemenang pengadaan” ucapnya
Adanya informasi tersebut Manan Ketua LSM PIPRB (Perkumpulan Independen Peduli Rakyat Bojonegoro) yang beralamat di jl Kapten Ramli lorong V Ledok wetan Bojonegoro menuntut transparansi dan di audit menyeluruh oleh instansi yang kompeten untuk memastikan tidak ada penyimpangan dalam proyek pengadaan bantuan ternak domba untuk masyarakat miskin, di Dinas Peternakan kabupaten Bojonegoro.
“Aparat Penegak Hukum kami minta segera turun tangan untuk menyelidiki kasus tersebut, dikarenakan sudah ada indikasi Mark Up harga dengan cara ada penawaran dari yang ikut tender lebih murah, malah dimenangkan oleh yang lebih mahal” tegas manan. (Guh/Red)













