TULUNGAGUNG, RADARFAKTA – Pemerintah Kabupaten Tulungagung terus berinovasi dalam mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), diluncurkan program layanan jemput bola yang sudah berjalan dan kini makin diintensifkan, yaitu “Jum’at Peduli”.

Program ini merupakan strategi unik Dispendukcapil Tulungagung untuk memecah masalah jarak, waktu, dan birokrasi, dengan membawa layanan kependudukan langsung ke tengah keramaian jamaah di area masjid-masjid besar.
“Jum’at Peduli” secara rutin dilaksanakan setiap hari Jumat. Waktu pelaksanaannya dipilih secara strategis, yakni menjelang hingga sesudah pelaksanaan Shalat Jumat. Pemilihan waktu ini bertujuan memberikan kemudahan maksimal, khususnya bagi warga laki-laki dewasa yang diwajibkan menunaikan ibadah Shalat Jumat.
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Tulungagung, Nina Hartiani, S.H., M.A.P menjelaskan bahwa program ini adalah jawaban atas tuntutan efisiensi waktu masyarakat.
“Filosofi kami adalah pelayanan harus hadir saat masyarakat berkumpul. Hari Jumat, menjelang dan sesudah Shalat Jumat, adalah momen di mana konsentrasi jamaah sangat tinggi. Ini kesempatan bagi kami untuk memastikan kebutuhan dokumen kependudukan mereka terpenuhi tanpa harus mengorbankan jam kerja atau waktu libur,” ujar nina dalam keterangan resminya.
Layanan utama yang ditawarkan meliputi:
- Perekaman dan Pencetakan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el).
- Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD), sejalan dengan program nasional digitalisasi identitas.
Salah satu keunggulan yang ditekankan dalam program ini adalah sifatnya yang inklusif. “Jum’at Peduli” tidak hanya melayani warga berdomisili Tulungagung, melainkan juga membuka pintu bagi warga luar daerah atau musafir (orang yang sedang dalam perjalanan) yang kebetulan singgah dan memerlukan bantuan terkait dokumen kependudukan.

Hal ini menegaskan prinsip pelayanan publik Dispendukcapil yang mengutamakan kecepatan dan kemudahan bagi setiap individu yang berada di wilayah Tulungagung. Selain itu, komitmen terhadap masyarakat diperkuat dengan jaminan bahwa seluruh layanan yang diberikan dalam program “Jum’at Peduli” diberikan secara gratis alias tanpa dipungut biaya administrasi.
Dalam beberapa bulan terakhir, pelaksanaan “Jum’at Peduli” menjadi lebih intensif dan masif. Peningkatan frekuensi ini merupakan bagian dari upaya Dispendukcapil untuk turut serta memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-820 Kabupaten Tulungagung yang jatuh pada tahun 2025 ini.
Dengan menjadikan layanan keliling ini sebagai agenda rutin, Dispendukcapil berharap dapat menuntaskan kebutuhan KTP-el dan IKD secara lebih cepat, sehingga seluruh warga dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan daerah dengan identitas yang sah.
Sejumlah masjid besar telah menjadi target utama pelaksanaan layanan ini, menunjukkan cakupan wilayah yang luas, di antaranya: Masjid Agung Al Munawwar (pusat), Masjid Besar Kecamatan Ngantru, Karangrejo, Sumbergempol, Bandung, Boyolangu, Kedungwaru, hingga Masjid Al Fattah.
Inovasi ini disambut dengan antusiasme yang luar biasa dari masyarakat. Para jamaah Shalat Jumat dan warga sekitar merasa sangat terbantu karena dapat mengurus administrasi kependudukan dengan cara yang paling efisien.
“Biasanya kalau urus KTP harus izin ke kantor setengah hari. Tapi ini, saya selesai Shalat Jumat langsung ke tenda Dispendukcapil, urusan KTP-el selesai dalam hitungan menit. Ini benar-benar pelayanan yang memahami kebutuhan rakyat kecil. Gratis lagi,” tutur Rahmat Hidayat, seorang pedagang keliling di Kecamatan Ngantru.
Keberhasilan program “Jum’at Peduli” menjadi bukti bahwa sinergi antara fasilitas ibadah dan pelayanan publik dapat menciptakan model birokrasi yang lebih humanis, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan mendesak masyarakat. Dispendukcapil berencana menjadikan program ini sebagai agenda permanen yang terus diperluas jangkauannya ke seluruh pelosok Tulungagung.(Red)













