Disnakertrans Tulungagung Buka Pelatihan Berbasis DBHCHT 2025, Cetak Tenaga Kerja Siap Pakai dan Mandiri

Tulungagung, Radarfakta — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tulungagung kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal melalui penyelenggaraan Program Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja Berbasis Klaster Kompetensi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2025.

Program pelatihan tersebut resmi dibuka pada Senin (5/11/2025) di UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Tulungagung, , oleh sekretaris dinas Agus Pamungkas, M.Si, di hadiri  para instruktur pelatihan, perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan,BNN dan  unsur masyarakat, serta puluhan peserta yang mengikuti pelatihan.

Dalam sambutannya, Agus Pamungkas menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan tahap ketiga dari rangkaian program pelatihan DBHCHT tahun 2025 yang bertujuan untuk mencetak tenaga kerja terampil, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menjadikan BLK Tulungagung sebagai pusat pengembangan kompetensi tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan dunia industri saat ini.

“Program ini dibiayai sepenuhnya dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Pelatihan ini kami rancang menyesuaikan kebutuhan pasar kerja modern. Kami ingin melahirkan tenaga kerja yang tidak hanya siap pakai, tapi juga kreatif, inovatif, dan mampu membuka peluang usaha sendiri,” ujar Agus Pamungkas dalam wawancaranya usai acara pembukaan.

Untuk tahun 2025, ada 9 bidang pelatihan dan tiga bidang pelatihan unggulan yang dibuka antara lain Barbershop (tata rambut pria), Barista (peracik kopi profesional), dan English for Frontliner (Bahasa Inggris untuk pelayan garis depan). Ketiga bidang ini dipilih melalui kajian potensi ekonomi dan tren lapangan kerja yang berkembang pesat, khususnya di kalangan generasi muda.

“Barbershop dan Barista saat ini menjadi tren usaha yang diminati masyarakat muda karena modalnya relatif kecil namun potensi pasarnya besar. Sedangkan English for Frontliner penting bagi mereka yang ingin bekerja di sektor layanan publik, perhotelan, dan pariwisata. Kemampuan berbahasa Inggris menjadi nilai tambah yang sangat dibutuhkan,” jelas Agus.

Selain menyelenggarakan pelatihan, Disnakertrans Tulungagung juga memanfaatkan sebagian dana DBHCHT untuk program perlindungan tenaga kerja informal melalui BPJS Ketenagakerjaan. Sebanyak 18 ribu pekerja sektor non-upah (BPU) yang terdiri dari buruh tani, pengemudi ojek online, tukang becak, pedagang sayur keliling, dan pekerja sektor informal lainnya mendapat bantuan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan secara gratis.

“Dari total dana DBHCHT yang diterima Dinas Tenaga Kerja Tulungagung sekitar Rp2,9 miliar, sebagian kami alokasikan untuk jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja informal. Ini bentuk perlindungan nyata pemerintah terhadap mereka yang selama ini belum tersentuh jaminan sosial,” tambah Agus Pamungkas.

Setiap peserta pelatihan akan mengikuti kegiatan intensif selama beberapa minggu, dengan kombinasi antara materi teori, praktik langsung, serta simulasi kerja lapangan. Instruktur yang terlibat merupakan tenaga profesional dan praktisi industri yang telah berpengalaman di bidangnya. Fasilitas pelatihan juga disiapkan secara lengkap, mulai dari ruang praktik barbershop dan coffee corner hingga pelatihan bahasa berstandar industri.

Peserta yang dinyatakan lulus akan memperoleh sertifikat kompetensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang dapat digunakan sebagai modal kerja maupun syarat melamar pekerjaan.

“Kami tidak ingin pelatihan ini berhenti hanya pada teori. Setelah pelatihan selesai, kami dorong peserta agar mampu mandiri, membuka usaha baru, bahkan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain,” tutur Agus.

Program pelatihan berbasis DBHCHT ini menjadi bukti bahwa dana cukai hasil tembakau tidak hanya digunakan untuk sektor kesehatan dan penegakan hukum, tetapi juga diarahkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan SDM dan pengembangan keterampilan kerja.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Disnakertrans Tulungagung optimistis dapat mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, menekan angka pengangguran, serta menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan generasi produktif.

“Kami berharap, lulusan pelatihan DBHCHT tahun ini tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja baru yang mampu berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.

Melalui sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat, Program Pelatihan Berbasis Klaster Kompetensi DBHCHT 2025 ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam membangun tenaga kerja unggul dan meningkatkan daya saing ekonomi Kabupaten Tulungagung di masa depan.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Deskripsi gambar