- Komisi B DPRD Tulungagung Gelar Audiensi Bahas Permasalahan Pertanian dan Ketahanan Pangan
- Bupati Ipin Serahkan Ranperda Perubahan OPD, Ini Tujuannya
- Bupati Lepas Keberangkatan CJH Trenggalek Kloter Kedua, Polres Jamin Keamanan
- Papivingasi Jalan Poros Desa Ngulanwetan -Gembleb Sudah Terealisasi
- Diduga Dikuasai Oknum LPM, Pembangunan Infrastruktur Desa Ngulanwetan Jadi Sorotan
- DPRD Kawal Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Prioritaskan Partisipasi Generasi Muda
- UPASP Bandung Gelar Halal Bihalal Istimewa, Kepala Dinas Pendidikan Soroti Etika Profesi Guru
- Bupati Gatut Sunu Buka Musrenbang RPJMD Tulungagung 2025-2029, Tekankan Pendekatan Partisipatif
- PGRI Tulungagung Gandeng Kodim 0807 Luncurkan Program \"Pendidikan Bela Negara\" untuk Guru Olah
- Ketua DPRD Trenggalek Dorong Program Inovatif dan Full Employment di Musrenbang RPJMD
LSM GMAS Kembali Datangi Polres Tulungagung, Tuntut Kepastian Proses Hukum TPPO

Tulungagung, RADARFAKTA – Lembaga Swadaya Masyarakat Generasi Masyarakat Adil Sejahtera (LSM GMAS) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tulungagung kembali mendatangi Mapolres Tulungagung untuk meminta kepastian terkait kelanjutan proses hukum dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Kedatangan LSM GMAS pada Kamis (16/1/2025) dipimpin langsung oleh Ketua DPD, Langgeng. Usai bertemu dengan pihak kepolisian, Langgeng memberikan keterangan kepada media.
"Tadi kami diterima oleh Kasat Intelkam Polres Tulungagung, IPTU Nova Ardilah secara langsung. Semua materi telah kami sampaikan secara terbuka," ujar Langgeng.
Baca Lainnya :
- Rembug Warga Desa Gesikan Pembentukan Gugus Tugas Pekarangan Bergizi0
- Pemerintah Desa Wates Campurdarat Bersama Kepolisian Dukung Program Pekarangan Pangan Bergizi0
- Inggris Bela Serangan Roket Hamas ke israel0
- Usai Bertempur, banyak Tentara Israel Hilang di Jalur Gaza1
- Korban dan Pelaku Pemerkosaan parah menderita kelainan2
Dalam pertemuan tersebut, LSM GMAS menekankan pentingnya kelanjutan laporan pengaduan yang telah mereka sampaikan sejak satu tahun lalu. Mereka berharap agar kasus ini segera mendapatkan kepastian hukum.
"Kami sangat yakin dan percaya bahwa penanganan kasus ini dilakukan secara profesional, transparan, dan akuntabel," tegas Langgeng.
Sebagai informasi, sebelumnya LSM GMAS telah mengirimkan surat permohonan audiensi kepada Kapolres Tulungagung, Muhammad Taat Resdi, SH, SIK, MCTP. Surat tersebut diterima langsung oleh Kasat Intelkam Polres Tulungagung, IPTU Nova Ardilah.
Pada kesempatan tersebut, pihak Polres Tulungagung menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan LSM GMAS dalam penegakan hukum. Kasat Intelkam juga berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan pengaduan tersebut.
Kasus dugaan TPPO yang diadukan LSM GMAS menjadi perhatian publik, dan masyarakat berharap agar proses hukum dapat berjalan dengan transparan serta memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Langgeng juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan penanganan kasus ini. Ia menegaskan bahwa LSM GMAS akan berada di garda terdepan untuk mengawal proses hukum hingga tuntas.
"Kami akan terus mendampingi masyarakat yang menjadi korban. Jangan sampai kasus ini dibiarkan berlarut-larut tanpa kejelasan. Kami percaya pada integritas aparat kepolisian, tetapi kami juga akan memastikan bahwa keadilan benar-benar ditegakkan," ujar Langgeng.
Di sisi lain, Polres Tulungagung melalui Kasat Intelkam IPTU Nova Ardilah menegaskan komitmennya untuk menangani laporan tersebut dengan serius. Ia menyebutkan bahwa Polres akan segera melakukan langkah-langkah lanjutan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Polres Tulungagung berkomitmen untuk menindaklanjuti laporan ini secara profesional dan transparan. Kami sangat menghargai peran serta LSM GMAS dalam membantu pengawasan dan pelaporan kasus-kasus yang terjadi di masyarakat," kata IPTU Nova Ardilah.
Kasus dugaan TPPO yang dilaporkan oleh LSM GMAS ini melibatkan beberapa korban yang diduga telah menjadi objek eksploitasi. Menurut informasi yang dihimpun, para korban sebagian besar berasal dari daerah sekitar Tulungagung dan sekitarnya.
Sejumlah pihak mendesak agar kasus ini dapat segera diselesaikan demi memberikan rasa keadilan kepada para korban dan menjadi pelajaran agar kejahatan serupa tidak terus terulang kembali, karena Tulungagung salah satu basis tenaga migran.
LSM GMAS juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan jika mengetahui atau menjadi korban TPPO. "Keterlibatan masyarakat sangat penting untuk memutus rantai perdagangan orang. Kami siap membantu dan mendampingi setiap laporan yang masuk," tutup Langgeng.(™)
