- Komisi B DPRD Tulungagung Gelar Audiensi Bahas Permasalahan Pertanian dan Ketahanan Pangan
- Bupati Ipin Serahkan Ranperda Perubahan OPD, Ini Tujuannya
- Bupati Lepas Keberangkatan CJH Trenggalek Kloter Kedua, Polres Jamin Keamanan
- Papivingasi Jalan Poros Desa Ngulanwetan -Gembleb Sudah Terealisasi
- Diduga Dikuasai Oknum LPM, Pembangunan Infrastruktur Desa Ngulanwetan Jadi Sorotan
- DPRD Kawal Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Prioritaskan Partisipasi Generasi Muda
- UPASP Bandung Gelar Halal Bihalal Istimewa, Kepala Dinas Pendidikan Soroti Etika Profesi Guru
- Bupati Gatut Sunu Buka Musrenbang RPJMD Tulungagung 2025-2029, Tekankan Pendekatan Partisipatif
- PGRI Tulungagung Gandeng Kodim 0807 Luncurkan Program \"Pendidikan Bela Negara\" untuk Guru Olah
- Ketua DPRD Trenggalek Dorong Program Inovatif dan Full Employment di Musrenbang RPJMD
Unjuk Rasa Anti-Yahudi Dikecam Eropa dan Dunia
PARIS - Demo anti-Yahudi yang menyeruak di dunia mendapat kecaman dari negara besar di Eropa. Kecaman tersebut datang dari Jerman, Prancis dan Italia.
Melalui menteri luar negerinya, masing-masing negara mengutuk aksi unjuk rasa yang sering berujung dengan kericuhan dan tindak kekerasan.
"Hasutan, permusuhan, serangan terhadap orang-orang Yahudi tidak memiliki tempat di masyarakat kami," sebut pernyataan gabungan tiga Menlu tersebut, seperti dikutip dari DNA, Rabu (23/7/2014).
Tidak bisa dipungkiri sejak agresi Israel dilancarkan, protes besar terjadi di beberapa negara. Di Prancis, unjuk rasa kelompok Pro-Palestina diakhiri pembakaran di sejumlah objek di depan toko yang dimiliki warga Yahudi.
Bahkan di negara ini, akibat memanasnya kondisi di Gaza, ketegangan antara kelompok Pro-Palestina dan warga Yahudi di Prancis acap kali terjadi. Prancis sendiri merupakan negara dengan populasi warga Yahudi terbanyak di Eropa.
Tidak hanya di Prancis, kondisi di Gaza pun jauh lebih buruk. Akibat pertempuran Hamas-Israel jumlah korban, khususnya dari warga sipil Palestina mencapai hampir 600 orang.
