- Kepala SMKN 1 Boyolangu Menghindar, Ada Apa dengan Dana MKKS?
- Tanggap Cepat, Bupati Nganjuk Turun Langsung ke Lokasi Banjir Pasar Wage
- Bus Rosalia Indah Mogok di Tol Semarang-Solo, Penumpang Tujuan Surabaya Terlantar Tiga Jam
- Rumor Mutasi Manager HRD PT SAI ke Mojokerto Mengemuka
- Hari Bayangkara ke-79 polres Bojonegoro gelar kejuaraan pencak silat
- Proyek Tower BTS di Sukosewu: Tanpa Izin dan Langgar UU Keterbukaan Informasi Publik
- Kang Marhaen Hadir di Acara Mancing Mania HUT TAM Syariah, Simbul Kebersamaan dan Hiburan Rakyat
- Prajurit Kodim Bojonegoro Gelar Latihan Pencak Silat Militer
- Boyong Natapraja dan Sedekah Bumi 2025 di Nganjuk Dengan Tama \" Notoprojo Bersinergi Membangun Nege
- Skandal di DLH Tulungagung: Bertahun-tahun Operasikan Kendaraan bodong
Kepala SMKN 1 Boyolangu Menghindar, Ada Apa dengan Dana MKKS?

Tulungagung,Radarfakta - Kabut tebal dugaan penyalahgunaan dana Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MKKS) menyelimuti SMKN 1 Boyolangu. Kepala Sekolah,
Trisno Wibowo, S.Pd., M.M., justru terlihat menghindari tim investigasi, memicu
spekulasi liar dan kemarahan publik. Sikap bungkam Trisno yang bertepatan
dengan desakan transparansi pengelolaan dana pendidikan ini menjadi sorotan
utama, Senin, 16 Februari 2025.
Tim gabungan dari perwakilan media dan lembaga pengawas
pendidikan, yang berupaya membongkar tabir kejanggalan ini, mengaku berulang
kali menemui jalan buntu. "Kami sudah mencoba mengonfirmasi langsung dan
mendatangi sekolah, namun Trisno Wibowo selalu menghilang," ungkap seorang
anggota tim investigasi dengan nada frustrasi. Ketidakhadiran dan sulitnya
akses untuk mendapatkan klarifikasi langsung dari sang kepala sekolah semakin
memperkuat dugaan adanya sesuatu yang ditutupi.
Kecurigaan ini mencuat setelah serangkaian laporan mengindikasikan
adanya kejanggalan serius dalam pengelolaan dana MKKS di seluruh SMK
se-Kabupaten Tulungagung, khususnya terkait penggunaan dana untuk kegiatan
bersama antarkepala sekolah. Masyarakat dan pemerhati pendidikan menuntut agar
setiap rupiah anggaran pendidikan yang seharusnya digunakan untuk peningkatan
mutu, dikelola secara transparan dan akuntabel.
Baca Lainnya :
- Skandal di DLH Tulungagung: Bertahun-tahun Operasikan Kendaraan bodong0
- Pembangunan Jembatan Bantengan Mendesak : Prioritas Keselamatan Warga0
- Transparansi Anggaran Pendidikan Dipertanyakan: Dana MKKS SMK Tulungagung Diduga Menguap ke OKNUM 0
- Sah! Tapi dengan Catatan: DPRD Minta Pemkab Benahi Sektor Parkir dan Wisata0
- Kepala Desa Notorejo Terharu Suksesnya Bhayangkara Tulungagung Festival Balon 20250
Di tengah pusaran isu, staf pengajar dan karyawan di SMKN 1
Boyolangu memilih bungkam. Mereka hanya berkilah bahwa kepala sekolah sedang
menjalani "agenda luar" yang misterius, tanpa memberikan detail lebih
lanjut. Bahkan Agus, yang mengaku sebagai staf humas SMKN 1 Boyolangu dan biasa
menghadapi media, tampak gagap dan tidak bisa menjawab pertanyaan krusial
terkait penggunaan dana MKKS.
Desakan agar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur segera turun
tangan semakin menguat. Audit mendalam dan klarifikasi menyeluruh dibutuhkan
untuk membongkar tuntas dugaan penyalahgunaan wewenang atau dana dalam
organisasi MKKS yang semestinya menjadi motor penggerak kualitas pendidikan.
Bola panas kini berada di tangan
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Desakan publik untuk segera melakukan
audit investigasi dan menindak tegas oknum yang terlibat semakin menguat.
Kegagalan bertindak bukan hanya berarti pembiaran terhadap potensi kerugian
negara, tetapi juga mengikis kepercayaan masyarakat terhadap institusi
pendidikan. Skandal ini mencoreng nama baik MKKS yang seharusnya menjadi forum
peningkatan mutu, bukan ladang penyalahgunaan wewenang.
Hingga laporan ini diturunkan, kebisuan Trisno Wibowo menjadi
sorotan tajam. Ketidakhadirannya bukan lagi sekadar persoalan teknis, melainkan
sinyal kuat bahwa ada sesuatu yang tidak beres dan harus segera dibongkar
tuntas demi masa depan pendidikan yang lebih bersih dan akuntabel. Publik
menunggu, akankah kasus ini menjadi preseden buruk praktik korupsi di
lingkungan pendidikan, ataukah kebenaran akan segera terkuak?(tim)
