- Enam Tersangka Kasus Pengeroyokan Dosen UMMAD Ditangguhkan, Mantan Dekan dan Mahasiswa Ancam Menggel
- Sekolah SMA negeri 1 Balen kabupaten Bojonegoro masih menarik uang gedung dan uang bulanan
- Trenggalek Ajukan Keberatan Resmi ke Kemendagri, Perjuangkan 13 Pulau dari Klaim Tulungagung
- HRD di PT SAI Diduga di Putus Kontrak Kerja, Beberapa Karyawan Sujud Syukur
- Kadiv Investigasi LSM GMBI Nganjuk Kecam Pelayanan Publik di Kelurahan Jatirejo
- Kejari Nganjuk Usut Dugaan Penyelewengan Dana Desa di Desa Dadapan
- Konservasi Penyu Pantai Kili-Kili Trenggalek Masuk Nominasi Lomba Wana Lestari Nasional
- Pemkab Trenggalek Berangkatkan Kontingen Porprov lV Jatim
- Polisi Tetapkan 6 Tersangka Kasus Pengeroyokan Dosen UMMAD, Termasuk Ajudan Rektor
- Kecewa Dengan Pelayanan Kelurahan, Warga Jatirejo Nganjuk Menanti Perubahan
Kecewa Dengan Pelayanan Kelurahan, Warga Jatirejo Nganjuk Menanti Perubahan

Nganjuk, RadarFakta- Beberapa warga Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Nganjuk, mengeluhkan kinerja pelayanan di Pemerintahan Desanya. Menurut mereka, sulitnya meminta tanda tangan dari Kepala Kelurahan yang menjabat di dua kelurahan tersebut membuat mereka merasa tidak diperhatikan.
Warga menilai bahwa Kepala Kelurahan yang menjabat di dua kelurahan tersebut tidak memberikan perhatian yang cukup kepada Kelurahan Jatirejo. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan warga dan membuat mereka merasa bahwa kebutuhan dan permasalahan mereka tidak ditanggapi dengan baik.
Baca Lainnya :
- Pemkab Nganjuk Gelar Sarasehan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno di Pendopo KRT Sosro Koesoe0
- KSBSI Nganjuk Desak DPRD Tuntaskan Polemik dengan PT SAI, Pertemuan Ulang Minggu Depan0
- Tanggap Cepat, Bupati Nganjuk Turun Langsung ke Lokasi Banjir Pasar Wage0
- Rumor Mutasi Manager HRD PT SAI ke Mojokerto Mengemuka0
- Kang Marhaen Hadir di Acara Mancing Mania HUT TAM Syariah, Simbul Kebersamaan dan Hiburan Rakyat0
Salah satu warga, Supiyatun, menceritakan pengalamannya saat mengurus surat rekomendasi untuk pembelian BBM jenis solar. Ia mengaku tidak mendapatkan pelayanan yang baik. Menurutnya, Kepala Kelurahan bahkan tidak mengizinkan pelayanan diberikan kepada perempuan.
"Saya butuh solar untuk keperluan pertanian, tapi tidak dilayani dengan baik. Akhirnya saya terpaksa beli solar eceran dengan harga lebih mahal. Padahal ini untuk kebutuhan tani," ujarnya dengan nada kecewa.
Keluhan serupa datang dari Sarbani, warga lainnya, yang mengurus surat keterangan untuk anaknya yang hendak mendaftar ke SMA melalui jalur afirmasi. Surat yang diajukan pada hari Jumat tidak kunjung ditandatangani, sehingga Sarbani gagal mendaftarkan anaknya karena batas waktu pendaftaran telah berakhir.
"Saya tunggu dua hari, tapi Kepala Kelurahan tidak ada juga. Dulu waktu Pak Wisnu masih menjabat, pelayanan lebih cepat dan ramah," katanya. Ia berharap ada Kepala Kelurahan yang menetap di Jatirejo dan lebih fokus melayani warga.
Warga berharap agar Pemerintah Daerah segera mengevaluasi kinerja kelurahan dan menempatkan pejabat yang mampu memberikan pelayanan maksimal. Mereka mendesak adanya perbaikan sistem pelayanan publik agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik dan cepat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kelurahan Jatirejo belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan-keluhan yang dialami warga. Warga masih menunggu jawaban dan solusi dari pihak kelurahan terkait masalah pelayanan yang mereka alami.( san)
