- Bupati Trenggalek Launching Satgas Daya (Satuan Tugas Swadaya)
- Pisah Sambut Dandim 0806 Trenggalek: Letkol Yudo Pamit, Letkol Isnanto Siap Bertugas
- Nganjuk Unggul dalam Program Koperasi Merah Putih, Bawa Pulang Rp 3 Miliar
- Sekda Trenggalek Ambil Apel Di Dinas Perinaker Mengajak ASN Kerja Dengan Baik
- Peringatan Hari Bhayangkara Ke -79 Wabup Syah Menyampaikan Terima Kasih
- Pemasangan tiang fiber optik (FO) di kecamatan dander Diduga belum berizin
- Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPRD Nganjuk Bersama KTNR Terkait Odol
- Sekda Trenggalek Edy Soepriyanto Mengajak Bersahabat Dengan Alam
- Dugaan Ketidaktransparanan PTSL di Desa Kedungdowo, Warga Desak Kejari Nganjuk Segera Tuntaskan
- BPJS Ketenagakerjaan Gelar Media Gathering Bersama Pemkab Bojonegoro.
DPRD Tulungagung Perjuangkan Nasib Nelayan, Akan Kunjungi BLU Situbondo Terkait Anjloknya Harga BBL

Tulungagung,Radarfakta- – Komisi B DPRD Tulungagung telah mengadakan audiensi penting dengan Gabungan Koperasi Unit Usaha (KBU) Nelayan Tulungagung pada hari Senin, 23 Juni 2025. Pertemuan ini diselenggarakan sebagai respons atas keresahan mendalam yang dirasakan oleh para nelayan di wilayah tersebut, menyusul anjloknya harga Benih Bening Lobster (BBL) yang secara signifikan telah memukul perekonomian mereka.
Audiensi ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi B, Widodo Prasetyo, S.P., M.MA., yang didampingi oleh anggota dewan lainnya, yaitu Jatmiko Dwijo Saputro, S.H., H. Siswantoro, dan Mochamad Tohar. Selain perwakilan nelayan dari KBU Nelayan Tulungagung, turut hadir pula dalam pertemuan tersebut perwakilan dari Dinas Perikanan Tulungagung serta perwakilan dari PDSPKP Pusat, menunjukkan keseriusan pihak legislatif dan eksekutif dalam menanggapi permasalahan ini.
Dalam sesi audiensi, Kepala Dinas Perikanan Tulungagung, Lugu Tri Handoko, M.M., memberikan penjelasan mengenai posisi dinasnya terkait tata kelola BBL. "Untuk saat ini BLU (Badan Layanan Umum) telah tutup, tidak ada permintaan untuk kuota BBL. Jadi pihak kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu para nelayan," ungkap Lugu Tri Handoko. Pernyataan ini menyoroti keterbatasan kewenangan dinas dalam mengatasi langsung fluktuasi harga BBL di pasaran. Meskipun demikian, Lugu Tri Handoko menegaskan komitmen dinasnya untuk selalu memberikan pelayanan yang maksimal, terutama dalam hal pengiriman BBL ketika ada permintaan, bahkan pada akhir pekan sekalipun, demi memastikan kesejahteraan nelayan.
Baca Lainnya :
- DPRD Tulungagung Sahkan APBD 2024: Soroti 13 Catatan Kritis untuk Pemkab0
- Trenggalek Ajukan Keberatan Resmi ke Kemendagri, Perjuangkan 13 Pulau dari Klaim Tulungagung0
- Kepala SMKN 1 Boyolangu Menghindar, Ada Apa dengan Dana MKKS?0
- Pembangunan Jembatan Bantengan Mendesak : Prioritas Keselamatan Warga0
- Transparansi Anggaran Pendidikan Dipertanyakan: Dana MKKS SMK Tulungagung Diduga Menguap ke OKNUM 0
Keresahan para nelayan disampaikan langsung oleh Mohamad Zadat, salah satu perwakilan nelayan. "Kami para nelayan sangat berharap ada solusi untuk memperbaiki harga BBL. Kami menggantungkan hidup dari pekerjaan ini. Bila terus-menerus tidak ada perbaikan harga, kami para nelayan akan hidup susah," ujarnya dengan nada penuh harap. Pernyataan Mohamad Zadat menggambarkan bagaimana mata pencarian utama mereka terancam akibat kondisi harga BBL yang tidak stabil.
Menanggapi keluhan tersebut, Komisi B DPRD Tulungagung dengan sigap mengambil langkah konkret. Sebagai tindak lanjut, Komisi B bersepakat untuk melakukan kunjungan langsung ke BLU Situbondo. Kunjungan ini akan melibatkan perwakilan dari Dinas Perikanan Tulungagung dan perwakilan nelayan, dengan harapan dapat memperoleh jawaban yang lebih jelas serta menemukan solusi yang efektif terkait permasalahan BBL. Selain itu, Komisi B juga berkomitmen untuk mengupayakan penambahan anggaran bagi Dinas Perikanan. Peningkatan anggaran ini diharapkan dapat mendukung pelayanan yang lebih maksimal dan perhatian yang lebih besar terhadap para nelayan di masa mendatang, demi memastikan keberlanjutan sektor perikanan di Tulungagung.
